PEMERINTAH, INVESTASI (BISNIS), DAN EKONOMI NASIONAL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintah, dimanapun di dunia ini,
mempunyai peran penting dan strategis dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara
yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan kesejahteraan warganya.
Secara umum tugas pemerintah dalam melayani kebutuhan dan kepentingan publik,
dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu tugas di bidang ekonomi,
dan tugas di luar bidang ekonomi.
Dalam dunia nyata, selalu saja ada
disparitas, atau kesenjangan potensi ekonomi antardaerah atau antarnegara,
sehingga ada daerah yang lebih maju dan daerah yang kurang maju
perekonomiannya. Bila keadaan ini dibiarkan bejalan sendiri (tanpa adanya
koordinasi dan kebijakan yang jelas dari pemerintah, baik pusat maupun daerah),
maka biasanya ekonomi daerah atau Negara yang lebih maju akan mengeksploitasi
ekonomi daerah atau Negara yang kurang maju. Beberapa fakta yang berkaitan
dengan hal-hal di atas, antara lain:
a.
Modal atau dana
cenderung mengalir dari daerah yang kurang maju ke daerah yang lebih maju
ekonominya. Hal ini mengakibatkan daerah yang kurang maju, menyediakan modalnya
semakin menipis dan sulit, dan pada gilirannya menyebabkan daerah yang kurang
maju cenderung menjadi terbelakang.
b.
Tenaga kerja
produktif cenderung pindah dari daerah yang kurang maju ke daerah yang lebih
maju. Hal ini tentunya menyebabkan jurang yang makin lebar antara daerah-kaya
dengan daerah-miskin.
c.
Dalam transaksi
perdagangan antardaerah biasanya daerah yang lebih maju cenderung mendikte
daerah yang kurang maju dan seterusnya.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana peran
pemerintah dalam investasi (bisnis)?
2. Apa sajakah yang
harus diketahui dalam investasi (bisnis)?
3. Bagaimana peran
pemerintah dalam perekonomian nasional?
4. Bagaimana peran
pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Investasi
(Bisnis)
a.
Pengertian Investasi
Investasi dapat didefinisikan
sebagai menanamkan uang sekarang (present), guna mendapatkan manfaat (balas
jasa atau keuntungan) di kemudian hari (future). Menanamkan uang sekarang
berarti uang tersebut, yang seyogyanya dapat dikonsumsi, namun karena kegiatan
investasi, dialihkan untuk ditanamkan bagi keuntungan masa depan.
Investasi dapat dikelompokkan
menjadi dua kelompok penting, yaitu:
1.
Investasi
Terjadi Karena Suatu Keharusan (autonomous investment)
Investasi
terjadi karena suatu keharusan adalah investasi yang terjadi secara otomatis.
Terwujudnya investasi autonomous ini tergantung dari masing-masing orang atau
kelompok untuk melakukannya. Besarnya investasi jenis ini tergantung dari
pendapatan (income) yang dimiliki oleh yang berdangkutan. Dapat dirumuskan:
Investasi autonomous =
fungsi (income)
2.
Investasi yang
terjadi karena keinginan (induced
investment)
Investasi
karena keinginan adlah investasi yang disengaja karena diinginkan atau
direncanakan oleh seseorang, atau sekelompok orang, atau suatu organisasi,
karena keinginan masa depan. Dengan rumus :
Investasi yang
disengaja = fungsi (Laba)
b.
Manfaat Investasi
1.
Investasi yang
bermanfaat untuk umum (publik)
2.
Investasi yang
bermanfaat untuk kelompok tertentu
3.
Investasi yang
bermanfaat untuk pribadi atau rumah tangga
c.
Jenis dan Karakteristik Investasi
1.
Investasi
menurut jenis
a.
Investasi
Langsung (Direct Investment)
Investasi langsung
adalah investasi pada asset atau faktor produksi untuk melakukan usaha (bisnis)
b.
Investasi Tidak
Langsung (Indirect Investment)
Investasi tidak
langsung adlah investasi pada asset keuangan (financial assets) bukan pada
asset atau faktor produksi.
2.
Investasi
Menurut Karakteristik (Sifat dan Pelaku)
c.
Investasi Publik
(Public Investment)
Investasi publik adalah
investasi yang dilakukan oleh negara atau pemerintah, untuk membangun prasarana
dan sarana atau infrastruktur guuna memenuhi kebutuhan masyarakat (publik)
d.
Investasi Swasta
(Private Investment)
Investasi swasta adalah investasi
yang dilakukan oleh masyarakat, khususnya para pengusaha dengan tujuan mendapat
laba. Investasi jenis ini disebut dengan profit motive.
d.
Sumber daya investasi
Sumber daya
investasi adalh factor yang sangat strategis dan diperlukan untuk mewujudkan
atau mendorong timbulnya aktivitas investasi. Tanpa adanya sumber daya, tidak
mungkin melakukan pengembangan investasi.
1. Sumber Daya
Investasi Secara Makro
Secara makro sumber daya investasi dapat dikelompokkan
menjadi sumber daya manusia (SDM), sumber
daya alam (SDA), dan sumber daya buatan (SDB).
a) Sumber Daya
Manusia (SDM)
Sumber daya manusia adalah sumber daya yang paling
penting bagi pengembangan investasi. Karena manusia merupakan pencetus ide dan
pemilik gagasan yang merupakan awal dari berbagai kegiatan. Dengan demikian,
pengertian SDM disini lebih ditekankan pada kualitas, inovasi dan
kreativitasnya.
Karena pengembangan investasi dan ekonomi masa depan
lebih ditentukan oleh pengetahuan, atau dikenal dengan knowledge economics.
Sumber daya manusia, meliputi; pengusaha, sebagai tenaga manejerial, maupun
sebagai pekerja di berbagai sector investasi.
Bila dikaitkan dengan knowledge economics, maka sumber daya manusia yang relevan
dengan investasi, adalah sumber daya manusia yang berkualitas yang terkait
dengan wawasan, kemampuan, keahlian, serta moral dan etika, yang berlaku di
masyarakat. Hal ini dapat dijadikan perbandingan Negara yang memiliki sumber
daya manusia berkualitas, maka investasinya relative baik.
Dengan demikian, maka tingkat pendidikan
dan pelatihan yang diikuti dan dikuasai oleh sumber daya manusia tersebut
sangat berpengaruh pada kualitas sumber daya dan investasi yang dilakukan.
Semakin tinggi sumber daya manusianya, maka semakin besar potensi investasi dan
begitupun sebaliknya.
b) Sumber Daya Alam
(SDA)
Sumber daya
ala mini menawarkan berbagai peluang kepada manusia untuk dimanfaatkan secara
optimal, melalui kegiatan investasi. Tanpa ada SDA yang dapat diolah dalam
kegiatan investasi, maka rangsangan pengembangan investasi tentu akan relative
sulit. Berhubungan dengan hal tersebut, bila dikaitkan dengan pengembangan
investasi nasional, maka menjaga, memelihara, dan mengolah sumber daya
lingkungan ini adalah sangat penting.
Oleh karena
itu pemerintah, sebagai penyelenggara Negara, perlu membuat dan menegakkan
peraturan dan perundang-undangan yang tegas, agar sumber daya investasi berupa
SDA ini dapat dijaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya, karena semakin
terjaga dan terawatt SDA-nyay semakin besar peluang pengembangan investasi di
wilayah tersebut.
c) Sumber Daya
Buatan (SDB)
Sumber daya buatan (SDB) merupakan hasil karya manusia
berupa fasilitas dan sarana yang dibutuhkan untuk pengembangan investasi.
Keberadaan sumber daya buatan ini dapat menjadi factor yang mempercepat atau
akselerator pengembangan investasi. Pengertian sumber daya buatan (SDB), dapat
berupa fisik (tangible), maupun nonfisik (intangible) yang
memiliki nilai strategis dan ekonomis dalam mendorong pengembangan investasi.
Sumber daya buatan yang berbentuk fisik (tangible)
dapat berupa sarana fisik, yang dibutuhkan untuk pengembangan investasi seperti
jalan, jembatan, telepon, maupun investasi yang sudah ada, yang dapat menjadi
modal pengembangan investasi lainnya.
Sumber daya buatan yang berbentuk nonfisik (intangible)
dapat berupa nilai-nilai dan kebiasaan yang berkembang di masyarakat setempat,
seperti kebiasaan berhemat, menabung dan nilai-nilai budaya jujur, ramah-tamah,
dan sebagainya, dapat menjadi factor yang mempengaruhi perkembangan investasi
di wilayah tersebut.
2. Sumber Daya
Investasi Secara Mikro (Perusahaan)
Secara mikro perusahaan, sumber daya investasi pada
intinya adalah daya saing usaha. Komponen dari daya saing ini adalah sumber
daya manusia, penguasaan asset fisik dan non fisik.
a. Sumber Daya
Manusia (SDM)
Seperti telah disinggung di atas, bahwa sumber dayya
manusia adalah kekayaan yang paling strategis dan penting bagi pengembangan
perusahaan. Karena pengembangan investasi dan bisnis pada umumnya, terjadi
karena dorongan para entrepreneur.
b. Penguasaan Asset
Fisik (Tangible Assets)
Penguasaan asset fisik ini meliputi terhadap
factor-faktor produksi fisik seperti tanah, bangunan, mesin, dan peralatan yang
berhubungan dengan kebutuhan factor produksi. Penguasaan dan akses yang lancar
terhadap pemenuhan factor produksi secara fisik ini sangat mempengaruhi
kelancaran, efisiensi, serta efektifitas operasi dan produksi. Tanpa adanya
asset fisik ini, tentu sulit bagi perusahaan untuk melakukan operasi dan
produksi.
c. Penguasaan Asset
nonfisik (Intangible Assets)
Pengertian penguasaan asset nonfisik adalah terhadap
informasi tekhnoligi, kemampuan inovasi
dan kemampuan organisasi yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan
usaha atau investasinya.
e.
Aktivitas Ekonomi dan Investasi
Kesejahteraan
masyarakat suatu bangsa secara umum tergambar oleh “Produk Domestik Bruto”
(PDB), atau Gross domestic product (GDP), yang dihhasilakan oleh Negara
tersebut. Semakin tinggi PDB, semakin sejahtera masyarakatnya. Dengan demikian,
maka tingkat kesejahteraan masyarakat berkaitan erat dengan perkembangan
investasi, yaitu berupa “penciptaan nilai tambah (value added)”
f.
Keterkaitan Investasi dengan pertumbuhan ekonomi
Seperti disinggung di muka, investasi adalah awal dari
berbagai kegiatan ekonomi. Dengan demikian, maka bila kegiatan investasi
berkembang dengan baik dan efisien maka akan diikuti oleh tumbuhnya kegiatan
ekonomi lainnya.
Investasi merupakan kegiatan penciptaan tambah (value
added) yang berakumulasi menjadi produk domestic bruto (PDB). Di sisi lain
secara makro investasi juga merupakan bagian dari nilai tambah atau produk
domestic bruto (PDB). Oleh karena itu, antara investasi dan pertumbuhan ekonomi
(PDB) mempunyai kaitan yang ditunjukkan oleh koefisien ICOR (Incremental
Capital Out Put Ratio).
Dengan menggunakan kedua informasi tersebut, dapat
dicari data ICOR ekonomi nasional, regional, maupun ICOR di masing-masing
sector ekonomi. Dengan menggunakan rumus :
Keterangan:
ICOR i : Incremental
Capital Out Put Ratio tahun ke-i
PDB i : Produk Domestik Bruto tahun ke-i
PDB i-1 : Produk Domestik Bruto tahun ke-i-1
Investasi i : Investasi tahun ke-i
g.
Peranan pemerintah dalam pengembangan investasi
Pemerintah mempunyai peranan penting dalam
pengembangan investasi nasional, baik yang dilakukan oleh negara melalui APBD
berupa investasi publik, maupun investasi yang dilakukan oleh swasta (private),
domestik, maupun asing. Maka peran ini tidak boleh hilang, dibatasi atau tidak
bisa dihalangi aau dihilangkan oleh alasan globalisasi, atau perdagangan bebas,
ataupun alasan lainnya karena hakikat bernegara ada tiga hal yaitu:
a.
Adanya wilayah
b.
Adanya rakyat
yang diperjuangkan kepentingannya
c.
Adanya
pemerintah yang berdaulat, baik ke dalam maupun ke luar
Setiap kebijakan negara yang dibuat oleh
pemerintah tidak terlepas dari kepentingan nasional negara tersebut yang
terdiri dari :
a.
Kepentingan
ekonomi
b.
Kepentingan
pertahanan dan keamanan
c.
Kepentingan
politik
Peranan pemerintah dalam
pengembangan investasi nasional sangat luas, secara umum peran tersebut dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1. Peran
Pengatur
Peran
pengatur adalah peran pemerintah sebagai penyelenggara negara di bidang
investasi. Karena strategisnya fungsi pemerintah sebagai penyelenggara negara,
pemerintah perlu menetapkan
a.
Investasi apa
yang diperbolehkan;
b.
Investasi apa
yang dianjurkan;
c.
Investasi apa
yang dilarang;
d.
Investasi apa
yang dapat dilakukan oleh asing;
e.
Investasi apa
yang hanya boleh untuk UKM dan Koperasi;
f.
Investasi apa
yang hanya boleh untuk BUMN;
g.
Investasi apa
yang harus ada kemitraan dengan usaha lokal atau negara, dan seterusnya.
2. Peran
Pengarah
Peran
pengarah adalah peran dan tugas pemerintah dalam mengalokasikan atau
mengarahkan pemanfaatan sumber daya nasional secara efisien dan efektif. Bila
peran ini dapat berjalan dengan baik, maka investasi nasional dapat memberikan
kesejahteraan yang optimal bagi masyarakat. Peran pengarah ini diwujudkan dalam
bentuk pengarahan untuk :
a.
Investasi mana
saja yang perlu dilindungi (protected) oleh negara
b.
Investasi mana
saja yang perlu dibantu (assisted) oleh negara
c.
Investasi mana
saja yang perlu didorong (promoted) pengembangannya
3. Peran
Pengawas
Peran
pengarah adalah peran dan tugas pemerintah dalam mengawasi penggunaan sumber
daya investasi nasional secara efisien dan efektif. Dalam mengawasi penggunaan
sumber daya nasional ini, khususnya untuk sumber daya investasi berupa sumber
daya alam dan sumber daya buatan (SDB), perlu dijaga dan dirawat dengan baik, agar
dapat dimanfaatka oleh generasi berikutnya.
2. Ekonomi Nasional
a. Kesejahteraan
masyarakat dan aktivitas ekonomi
Kesejahteraan masyarakat tidak terlepas
dari aktivitas ekonomi yang terjadi di masyarakat tersebut. Aktivitas ekonomi
akan menghasilkan nilai tambah ekonomi maupun nilai tambah social di
masyarakat. Nilai tambah tersebut antara lain berupa dihasilkannya barang dan
jasa, terbukanya kesempatan kerja, termanfaatkannya asset/faktor produksi yang idle
(menganggur), dihasilkannya surplus usaha maupun nilai tambah sosial.
b. Pemerintah dan
kesejahteraan masyarakat
Tugas Negara secara umum adalah meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Dari sisi ekonomi peningkatan masyarakat terdiri dari
dua aspek, yaitu : aspek pendapatan (income) dan aspek banyaknya pilihan
konsumsi (number of choises) barang dan jasa yang tersedia bagi
masyarakat.
a.
Aspek
Peningkatan Pendapatan (Income)
Aspek peningkatan
pendapatan (income), memerlukan dua faktor penunjang utama, yaitu : tersedianya
lapangan pekerjaan dan stabilitas nilai tukar (antara uang batrang dan jasa).
b.
Aspek Semakin
Banyaknya Pilihan Konsumsi Barang dan Jasa
Aspek
semakin banyaknya pilihan konsumsi barang dan jasa bagi masyarakat memerlukan
faktor penunjang utama, yaitu semakin banyaknya investasi di berbagai sektor
ekonomi yang menghasilkan aneka barang dan jasa.
c. Perlunya peran
aktif pemerintah dalam perekonomian nasional
Berdasarkan fungsi dari penyelenggara Negara untuk
kesejahteraan masyarakat, maka pemerintah tidak boleh menyerahkan perkembangan
investasi kepada mekanisme pasar atau pihak swasta saja. Namun harus mengatur
dan mengawasinya. Peran dan proaktif pemerintah ini diperlukan karena
alasan-alasan berikut:
a.
Mekanisme pasar
hanya menunjukkan tanda (signal) atau orientasi jangka pendek, sehingga tidak
bisa digunakan sebagai landasan ekonomi jangka panjang.
b.
Mekanisme pasar
hanya berorientasi kepada eksploitasi sumber daya investasi saja tidak ada
orientasi pada pelestarian dan perawatan lingkungan dan modal sosial
masyarakat.
Mekanisme pasar hanya berorientasi
laba, tidak ada orientasi pemerataan atau keterpihakan kepada kelompok yang
lemah.
d. Pemerintah dan
ekonomi public
Peran pemerintah di bidang ekonomi
adalah mengelola ekonomi publik, atau melaksanakan manajemen ekonomi publik.
Pemerintah sebagai penyelenggara negara berperan sebagai dinamisator dan
regulator sekaligus sebagai fasilitator dari perekonomian nasional berfungsi
untuk :
a.
Menciptakan
iklim usaha yang kondusif
b.
Mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional
c.
Menciptakan
persaingan nasional
d.
Meningkatkan
daya saing ekonomi nasional
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Investasi dapat
didefinisikan sebagai menanamkan uang sekarang (present), guna mendapatkan
manfaat (balas jasa atau keuntungan) di kemudian hari (future). Menanamkan uang
sekarang berarti uang tersebut, yang seyogyanya dapat dikonsumsi, namun karena
kegiatan investasi, dialihkan untuk ditanamkan bagi keuntungan masa depan.
2.
Manfaat
Investasi
a.
Investasi yang
bermanfaat untuk umum (publik)
b.
Investasi yang
bermanfaat untuk kelompok tertentu
c.
Investasi yang
bermanfaat untuk pribadi atau rumah tangga
Investasi
dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok penting, yaitu:
a.
Investasi
Terjadi Karena Suatu Keharusan (autonomous investment)
b.
Investasi yang
terjadi karena keinginan (induced
investment)
3.
Jenis dan
Karakteristik Investasi
1.
Investasi
menurut jenis
a.
Investasi
Langsung (Direct Investment)
b.
Investasi Tidak
Langsung (Indirect Investment)
2.
Investasi
Menurut Karakteristik (Sifat dan Pelaku)
a.
Investasi Publik
(Public Investment)
b.
Investasi Swasta
(Private Investment)
4. Sumber Daya
Investasi
a.
Sumber Daya
Investasi Secara Makro
1.
Sumber Daya
Manusia (SDM)
2.
Sumber Daya Alam
(SDA)
3.
Sumber Daya
Buatan (SDB)
b.
Sumber Daya
Investasi secara Mikro (Perusahaan)
1.
Sumber Daya
Manusia (SDM)
2.
Penguasaan
Kekayaan (Assets) Fisik atau Tangible Assets
3.
Penguasaan Aset
Nonfisik atau Intangible Assets
5. Aktivitas
Ekonomi dan Investasi
Semakin tinggi PDB, semakin sejahtera masyarakatnya.
Dengan demikian, maka tingkat kesejahteraan masyarakat berkaitan erat dengan
perkembangan investasi, yaitu berupa “penciptaan nilai tambah (value added)”
6.
Keterkaitan Investasi dengan pertumbuhan ekonomi
Investasi
merupakan kegiatan penciptaan tambah (value added) yang berakumulasi
menjadi produk domestic bruto (PDB). Di sisi lain secara makro investasi juga
merupakan bagian dari nilai tambah atau produk domestic bruto (PDB). Oleh
karena itu, antara investasi dan pertumbuhan ekonomi (PDB) mempunyai kaitan
yang ditunjukkan oleh koefisien ICOR (Incremental Capital Out Put Ratio).
7.
Peranan pemerintah dalam pengembangan investasi
Pemerintah
mempunyai peranan penting dalam pengembangan investasi nasional, baik yang
dilakukan oleh negara melalui APBD berupa investasi publik, maupun investasi
yang dilakukan oleh swasta (private), domestik, maupun asing.
8. Pemerintah dan
ekonomi publik
Peran pemerintah di bidang ekonomi adalah mengelola
ekonomi publik, atau melaksanakan manajemen ekonomi publik. Pemerintah sebagai
penyelenggara negara berperan sebagai dinamisator dan regulator sekaligus
sebagai fasilitator dari perekonomian nasional.
9. Kesejahteraan
masyarakat dan aktivitas ekonomi
Kesejahteraan masyarakat tidak terlepas dari
aktivitas ekonomi yang terjadi di masyarakat tersebut. Aktivitas ekonomi akan
menghasilkan nilai tambah ekonomi maupun nilai tambah social di masyarakat.
10. Pemerintah dan
kesejahteraan masyarakat
Tugas Negara secara umum adalah meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Dari sisi ekonomi peningkatan masyarakat terdiri dari
dua aspek, yaitu : aspek pendapatan (income) dan aspek banyaknya pilihan
konsumsi (number of choises) barang dan jasa yang tersedia bagi
masyarakat.
11. Perlunya peran
aktif pemerintah dalam perekonomian nasional
Peran
dan proaktif pemerintah ini diperlukan karena alasan-alasan berikut:
a.
Mekanisme pasar
hanya menunjukkan tanda (signal) atau orientasi jangka pendek, sehingga tidak
bisa digunakan sebagai landasan ekonomi jangka panjang.
b.
Mekanisme pasar
hanya berorientasi kepada eksploitasi sumber daya investasi saja tidak ada
orientasi pada pelestarian dan perawatan lingkungan dan modal sosial
masyarakat.
c.
Mekanisme pasar
hanya berorientasi laba, tidak ada orientasi pemerataan atau keterpihakan
kepada kelompok yang lemah.
B. Saran-saran
Saran dan masukan yang membangun sangat kami butuhkan
guna menambah isi dan manfaat yang ada. Karna kami menyadari bahwa apa yang
telah kami sajikan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, masukan
sangatlah berguna bagi kami.
DAFTAR PUSTAKA
Faizal Noor, Henry, 2008, Ekonomi
Manajerial, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
primer untuk kulit berminyak
BalasHapusmaskara yang bagus